Senin, 11 Juni 2012

Antropologi Kesehatan


Review                                    RUANG LINGKUP DAN PERANAN ANTROPOLOGI KESEHATAN


Penyakit muncul tidak bersamaan dengan saat munculnya manusia, tetapi sebagaimana diungkapkan oleh Sigerit (Landy 1977), penyakit adalah bagian dari kehidupan yang ada di bawah kondisi yang berubah-ubah.
Peranan yang pasti dari penyakit dari evolusi manusia belum difahami secara jelas, tetapi ahli paleopatologi yakin bahwa ada hubungan antara penyakit dan evolusi manusia. Sebagaimana dikemukakan oleh Foster dan Anderson (1978) kesehatan berhubungan dengan perilaku. Perilaku sehat dapat dipandang sebagai suatu respon yang rasional terhadap hal-hal yang dirasakan akibat sakit.
Dengan kata lain, ada suatu hubungan intim dan tidak dapat ditawar-tawar lagi antara penyakit, obat-obatan dan kebudayaan. Teori penyakit termasuk didalamnya etiologi, diagnosis, prognosis, perawatan, dan perbaikan atau pengobatan keseluruhannya adalah bagian dari kebudayaan.
Suatu studi tentang konfrontasi manusia dengan penyakit serta rasa sakit, dan rencana adaptif yaitu sistem pengobatan dan obat-obat yang dibuat oleh kelompok manusia berkaitan dengan ancaman yang datang disebut antropologi kesehatan (Landy 1977). 


1.      BATASAN DAN RUANG LINGKUP

Survei besar pertama yang dilakukan menunjukkan perhatian antropologi pada kesehatan diterbitkan pada tahun 1953 dengan judul Applied Anthropology in Medicine (Caudill 1953). Awal dari munculnya istilah yang kemudian menjadi sub disiplin ini dimulai dari tulisan Schotch tentang surveinya yang utama yaitu Medical Anthropology, dan tulisan Paul dalam suatu artikel tentang pengobatan dan kesehatan masyarakat yaitu Medical anthropologist, pada tahun 1960an.
Ahli-ahli antropologi tertarik untuk mempelajari factor-faktor biologis dan sosio budaya yang mempengaruhi kesehatan dan munculnya penyakit di masa sekarang dan sepanjang sejarah kehidupan manusia dipengaruhi oleh dua keinginan. Pertama, memahami perilaku sehat manusia dalam manifestasinya yang luas, kedua kepercayaan bahwa teknik-teknik penelitian, konsep-konsep teoritik, dan data empiric dari antropologi dapat dan seharusnya digunakan dalam program-program yang direncanakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya dibidang kesehatan.

a.      Akar Antropologi Kesehatan

Menurut Foster (1978) ada tiga tipe kajian antropologi budaya yang menjadi akar antropologi kesehatan, yaitu :
1)      Kajian tentang obat “primitif”, tukang sihir dan majik
2)      Kajian tentang kepribadian dan kesehatan diberbagai setting budaya
3)      Keterlibatan ahli-ahli antropologi dalam program-program kesehatan internasional dan perubahan komunitas yang terencana.
McElroy dan Townsend (1985) menambahkan dua kajian antropologi lain, yaitu
4)      Antropologi ekologi
5)      Teori evolusioner.

b.      Batasan Antropologi Kesehatan

Foster dan Anderson (1978) member batasan antropologi kesehatan sebagai berikut :
“antropologi kesehatan adalah suatu disiplin biobudaya yang memperhatikan aspek-aspek biologi dan budaya berkenaan dengan perilaku manusia, khususnya bagaimana cara kedua aspek ini berinteraksi sehingga berpengaruh terhadap kesehatan dan penyakit”.
Antropologi kesehatan adalah istilah yang dipakai oleh ahli-ahli antropologi yang mendeskripsikan
1)      Tujuan akhirnya mendeskripsikan secara meluas dan interpretasi mengenai saling hubungan bio-budaya, antara perilaku manusia di masa lalu dan masa kini, dengan derajat kesehatan dan penyakit, tanpa mengutamakan perhatian pada penggunaan praktis dari pengetahuan tersebut.
2)      Partisipasi professional mereka dalam program-program yang bertujuan memperbaiki derajat kesehatan melalui pemahaman yang mendalam mengenai hubungan antara gejala biososiobudaya dan kesehatan, dan melalui perubahan perilaku sehat dalam arah yang dipercaya dapat memperbaiki kesehatan dalam arah yang lebih baik.
c.       Ruang Lingkup Kajian Antropologi Kesehatan

Menurut Lieban (1977) lapangan kajian utama dari antropologi kesehatan adalah
1)      Ekologi dan epidemologi
Mengkaji peningkatan penyakit dilihat dalam kaitannya dengan proses perkembangan/pembangunan.
2)      Etnomedisin
Mengkaji pengobatan rakyat (folk medicine) klasifikasi penyakit yang berbeda, terapi dan prevensi tradisional.
3)      Aspek medik dari sistem sosial
Persepsi yang berkembang di masyarakat bahwa sakit dipandang sebagai sanksi sosial utama (hukuman dari perbuatan yang salah)
4)      Ilmu kedokteran (medicine) dan perubahan budaya
Membahas adanya kenyataan bahwa ketersediaan secara meluas pengobatan modern merupakan salah satu perubahan yang utama yang telah terjadi disebagian besar Negara.
                       
2.      SUMBANGAN ANTROPOLOGI TERHADAP ILMU KESEHATAN

            Menurut Foster dan Anderson (1978) ada empat hal utama yang dapat disumbangkan oleh antropologi terhadap ilmu kesehatan.
1)      Perspektif antropologi
a.   Pendekatan Holistik
      Memahami suatu gejala sebagai suatu system. Pendekatan ini dilandasi oleh pengalaman lapangan bahwa batas pranata-pranata budaya tidak jelas, bahwa suatu pranata tidak dapat dipelajari sendiri-sendiri lepas dari hubungannya dengan pranata lain dalam keseluruhan system, bahwa suatu pranata hanya dapat dipelajari dalam konteks pranata lain yang menopang atau ditopangnya.
b.   Relavisme Budaya
     Dalam konteks relativisme budaya, maka dalam merencanakan program perubahan akan bijaksana jika diawali dengan upaya untuk mengetahui apa-apa yang telah ada yang relevan dengan program.
2)      Perubahan : proses dan persepsi/Perubahan Terencana
      Suatu perubahan terencana akan lebih berhasil manakala perencanaan program bertolak dari konsep budaya.
Perencanaan program pembaharuan kesehatan dalam upaya mengubah perilaku kesehatan memfokuskan diri pada bangunan fisik,perilaku yang Nampak, juga aspek psiko-budaya.
3)      Metodologi penelitian antropologi
      Dengan hidup ditengah-tengah masyarakat yang distudi untuk beberapa bulan bahkan  mendapatkan data yang palsu, dan memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh masyarakat yang menjadi target.
4)      Premis-premis antropologi          
Beberapa premis dari sebagian besar ahli antropologi kesehatan yang perlu diketahui oleh ahli kesehatan antara lain :
(1)   Penyakit dalam beberapa bentuk merupakan fakta umum dari kehidupan manusia. Penyakit terjadi pada tiap tempat, waktu dan individu dalam masyarakat.
(2)   Seluruh kelompok manusia, telah mengembangkan metode dan aturan, sesuai dengan sumber daya dan strukturnya, untuk mengatasi atau merespon terhadap penyakit.
(3)   Seluruh kelompok manusia telah mengembangkan seperangkat kepercayaan, pengertian, dan nilai-nilai yang konsisten dengan matriks budayanya untuk memahami tentang penyakit dan menentukan tindakan untuk mengatasinya.


Joyomartono, Mulyono, 2011. Pengantar Antropologi Kesehatan. Semarang: Unnes Press.

1 komentar:

  1. Bagus Mila...terus eksis meski praktek lab sudah berakhir...lanjutkan...hehehe

    BalasHapus