Selasa, 29 November 2011

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

SDN 2 Gunungpati perlu disorot




Guru dan siswa merupakan unsur penting untuk terciptanya sebuah institut pendidikan, keduanya harus ada dan saling mempengaruhi satu sama lain. Guru adalah sosok pendidik yang harus mampu mendidik, mengajar, mengarahkan siswa kearah yang lebih baik. Seyogyanya yang diajarkan bukan hanya dari segi kognitifnya saja, namun afektif dan psikomotoriknya agar seimbang antara penguasaan materi pelajaran, tata kelakuan baik dan kekreatifitasan siswa.

Secara umum guru dan siswa di SDN 2 Gunungpati sama seperti yang lainnya, namun jika di telisik lebih dalam lagi kondisi mereka sungguh memprihatinkan, hal ini terjadi karena pengaruh dari kondisi fisik gedung yang jauh dari kata layak. Jumlah semua guru yang mengabdikan diri di sana hanya 9 guru saja, terdiri dari 6 guru kelas, 1 kepala sekolah, 1 guru olahraga, dan 1 lagi guru agama. Namun ada juga 2 guru tambahan yaitu GTT (Guru Tidak Tetap).
Salah satu guru SDN 2 Gunungpati yaitu Ibu Siti Khoiriyah, dimana beliau mengajar di kelas 1 menuturkan bahwa sekolah tersebut berdiri sejak tahun 1979, yaitu sekitar 32 tahun, banyak kursi/bangku yang tidak dapat difungsikan lagi, selain itu juga atap gedung yang ternitnya telah rusak, perpustakaan yang jarang sekali difungsikan, dan masih banyak yang lainnya.
Sungguh sangat miris saat salah satu siswa saya tanya mengenai dimana letak perpustakaan dan apa saja buku yang ada di dalamnya,  ia sambil tersenyum malu mengatakan ‘tidak tahu’.
Di bawah ini merupakan gambar mengenai kondisi di beberapa bagian gedung sekolah yang sangat memprihatinkan.









         Sebagian kerusakan yang ada adalah ulah tingkah para remaja setempat, yaitu seperti merusak ternit (atap) sekolah, mencuri ATK, maupun merusak tanaman yang ada disekitar sekolah di mana tanaman tersebut merupakan salah satu dari program sekolah yaitu 'peduli lingkungan alam sekitar'.


2 komentar:

  1. makasi uda bisa nambah pengetahuanku.... :)

    BalasHapus
  2. sungguh sangat memprihatinkan, bagaimana nasib bangsa ini jika generasi penerus bangsa ini mendapat fasilitas pendidikan yang tidak memadai, padahal sekolah ini adalah sekolah negeri...

    BalasHapus